dalam hujan

 
hujan masih saja belum reda. begitu juga sakit yang menyesak dalam dada, masih saja belum mau diajak berdamai.
rasa sakit ini silih berganti menghujam. menyalahkan kedua kaki yang ternyata salah melangkah.
tak henti memaki logika, karena sudah memaksa rasa untuk mengalah dan menghilang.
membunuh harapan yang sudah hampir genap menjadi takdir yang seharusnya.
kini hanya berharap hujan mampu menghanyutkan semua rasa sesal yang menyesaki rongga dada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

melupakanmu

Pergi Untuk Kembali, Selalu Saja Begitu...

tercerai berai sudah