Gagal Move On
handphoneku berdering. aku melirik nomer tanpa nama sedang berkedip-kedip di layar. meski sengaja tak memberi nama, otakpun dengan sengaja menghapal mati nomer tersebut. aku menghelas nafas. kubiarkan saja sampai deringan ketiga kalinya. dan aku memutuskan untuk menjawab.
A : halo, kenapa?
D : apa kabar? aku mimpi kamu lagi malam ini. kamu baik-baik saja kan?
see, alarm itu datang semaunya. tanpa ragu membuyarkan segalanya. tanpa ampun membongkar kotak usang yang sudah ditata apik di tempat seharusnya. tanpa mau tau, ia kembali menelanjangi pikiran dan hati memberi tahu bahwa saat ini belum waktu yang tepat untuk saling melepaskan.
Komentar
Posting Komentar