penghujung 2014
hari ini pertama masuk kerja setelah libur panjang karena sakit dan cuti yang bersamaan. banyak yang aneh dan yang ganjil di mata. mulai dari tatapan asing beberapa teman dan gak ditegur sama teman satu departemen. rasanya pasti gak enak tapi apa boleh buat sudah beberapa bulan terakhir ini merasakan hal yang sama. kalo hanya mereka saja yang gak negur sih masih biasa saja, tapi ini ada seorang sahabat (buatku yaa) yang jauh berubah bersikap ke aku. sebabnya apa yaa jangan tanya aku, aku sendiripun suka bingung. gak ada angin gak ada hujan, sikap dan mood suka berubah-ubah.
tapi ya sudahlah mari kita tinggalkan soal mereka.
waktu bergulir sangat cepat, gak terasa sudah ketemu akhir bulan dipenghujung tahun. sejenak melihat ke belakang, apa saja yang sudah terjadi dan terwujud. hanya bisa menghembuskan nafas, hati terlalu lelah mengingat hal-hal di tahun ini.
aku tipe manusia yang jarang menyesali sesuatu, tapi kalo sudah menyesal lama berkutatnya. dan tahun ini aku harus merasakan sesal yang luar biasa. kenapa? setelah melihat ke belakang lagi hanya satu yang paling aku sesali "kenapa aku menerima tawaran di Januari lalu?". hanya itu. dan karena satu hal itu saja yang mampu membuat hidupku sepanjang 2014 ini menjadi kacau balau, berantakan dan rumit.
saking rumitnya aku hanya mampu pasrah sambil berbisik "Tuhan, aku lelah sekali. bisa kita berhenti saja memainkan skenario tahun ini?".
aku hanya meminta Tuhan menghentikan semua ini tapi gak mampu mencari jalan keluar untuk satu masalah saja. aku malahan makin menambah masalah yang sama dan makin memperumit jalan ceritanya.
dan aku sudah gak punya tempat bersandar lagi selain ke Dia. berkeluh kesah ke Dia dan menunggu jawaban. entah sampai kapan.
jawaban dari Dia begitu lama dan selalu memberiku celah untuk melakukan kesalahan lain lagi. celah untuk memperumit keadaan lagi. arrghh entahlah, aku sampai di titik terbawah dan gak mampu untuk bangkit lagi. aku menyesal sudah memulai semuanya dari awal. dan pada akhirnya gak mampu menemukan jalan keluar dari semua ini.
"Tuhan lagi-lagi aku hanya mampu berserah padaMu, rentangkan tanganMu, peluk aku agar aku bisa merasa tenang. Beri aku jalan dan kekuatan untuk mengakhiri apa yang sudah aku mulai sebelumnya. Aku tau maafMu pasti selalu ada untukku"
Komentar
Posting Komentar