aku mulai melupakanmu, tidak mengingatmu entah sudah berlangsung berapa lama. tiba-tiba tersadar dan menoleh ke belakang mendapati tidak ada apa-apa di sana kecuali kotak masa lalu. hanya masa lalu bukan dirimu. sekarang aku sedang tidak mengenangmu, karena tiba-tiba saja kenangan itu menguap bersama angin senja lalu tenggelam ditelan gelap. jangan salahkan aku untuk ini. salahkan keadaan yang berubah begitu cepat. salahkan juga dirimu yang sudah terlalu jauh membentang jarak di antara kita. dan seperti inilah aku sekarang, sibuk dengan duniaku sendiri. sibuk mencoba untuk menulis dan berimajinasi kembali. lalu aku mulai kehilangan barisan huruf yang ingin ku ciptakan. imajinasi liarku tentangmu terhenti di tengah jalan. seperti bingung mencari arah. dan pada akhirnya hanya halaman kosong yang ku temukan setelah berjam-jam duduk di depan komputer. aku kehilangan kenangan tentangmu, semuanya. hingga tak tersisa untuk ku tulis...
"kata-kata itu dimaksudkan untukku?" layar ponselku berkedip biru, ada bbm masuk. aku menghela nafas melihat si pengirim dan pertanyaan yang di ajukannya. aku masih menimang ponselku, berpikir apakah perlu ku balas apa tidak. aku benci kepada orang yang datang dan pergi seenaknya. mataku tetap terpaku pada pertanyaannya. apa yang harus ku jawab? apa pentingnya menjelaskan itu untuknya atau bukan? tapi rasa benciku masih saja terkalahkan oleh rindu yang sudah memuncak. jariku dengan lincahnya melompat di atas barisan huruf-huruf, mencoba merangkai kalimat yang mungkin sedikit terlihat biasa saja. "yang mana?" dia sedang typing... "begh display picture -nya sudah diganti" aku membalas "kata-kata Mario teguh itu. kayaknya untuk semua orang" "owh" "kok merasa?" tanyaku "mana tau saja itu ditujukan untukku" katanya aku harus jawab apa lagi? "ooh...tergantung sih. lagi merasakan se...
Pertama kali menginjakkan kaki di sini, aku bukan siapa-siapa bukan apa-apa. Hanya kertas kosong yang menunggu dibubuhkan tinta agar berisi dan berwarna. 6 bulan di awal masih merangkak ke sana kemari mencoba mengenal dan belajar tentang dunia yang sedang digeluti. Cukup sulit, karena 6 bulan pertama saja entah sudah berapa kali berganti personil. Pergantian itu jelas saja tak mudah. Kami yang sudah mulai terbiasa dengan beberapa figure tiba-tiba ada figure baru, harus usaha extra lagi untuk adaptasi. Terlalu panjang perjalanan kita 3 tahun belakangan ini untuk dijabarkan. Entah harus memulainya dari mana dan menutupnya seperti apa.. Kita adalah team hebat. Yang dari ber 12 kalo tidak salah, berada dalam 1 ruangan yang sempitnya minta ampun . Harus antri kalau mau keluar masuk ruangan kita. Tapi aku justru rindu kita berada di ruangan itu. Rindu riuhnya. Rindu sapaan “Selamat Pagi” nya pak Marten Rindu tawa khasnya almarhum, yang beraroma kopi dan rokok. At...
Komentar
Posting Komentar