Curcol
Hahahaha, judul nya sedikit lucu tapi isi nya bakal banyak nyakitin.
Sepagi ini hanya terngiang kata-kata mu.
"dia orang nya sedikit iseng" tukas mu sambil tertawa
Kening ku langsung mengernyit mendengarnya.
Tapi masih saja berusaha tenang "trus?"
Kamu pun semakin antusias menceritakan si "dia" ini pada ku.
"suka bercanda, ngomong asal ceplas ceplos, gampang akrab dengan semua teman ku" jelas mu panjang lebar.
Tiba-tiba udara di dalam toilet yg sedang aku tempati mendadak lenyap, hanya sesak yang terasa.
Ya...serasa ada yang membuncah mendengar semua itu.
Nafas mu pun berat terdengar "Tapi dia gak sama kayak kamu"
"Ya iya lah, dia siapa aku siapa!" tandas ku cepat.
Padahal mata sudah memanas tapi jujur aku juga ingin tahu dia itu seperti apa.
Banyak hal lagi yang kamu ceritakan tentang dia. Tapi satu yang membuat ku akhir nya tertawa.
"dia suka liatin facebook mu"
Di ujung sini aku terheran " apa yang dia liatin?"
"dia kan gak kenal wajah kamu, jadi penasaran kira-kira seperti apa wajah perempuan yang buat aku gila seperti sekarang"
Aku mengulum senyum mendengarnya, yah aku telah membuat mu gila dan di mabuk cinta.
"lalu apa komentar nya" tanya ku penasaran
Kamu agak berat menjawab nya "begitu liat foto kamu dia bilang, jadi perempuan yang kayak gini yang gak bisa kamu lupain?"
Aku tertawa sejadi-jadi nya dalam toilet, entah orang sebelah merasa terganggu atau tidak. Aku tahu pasti dia pasti membandingkan aku dengan diri nya secara fisik.
Ternyata ada juga yang mencemburui ku sampai seperti itu. Bersyukur bisa tertawa lepas pagi ini, padahal 3 menit sebelum nya hampir berhenti bernafas.
"kamu marah?"
"Buat apa? aku gak bisa di ukur pake fisik kamu juga tau pasti itu. Banyak hal yang dia gak tau apa yang sudah kita jalani dulu dan aku rasa dia pun gak perlu tau itu. Iya kan?" tutur ku meminta persetujuan mu.
Kamu menghela nafas sejenak "Dan aku juga gak pernah menjelaskan itu ke dia" jawab mu
Kita sedang terperangkap disini, di masa lalu yang enggan meninggal kan kita.
Masih kita pemeran utama nya, tapi ada tambahan 2 figuran yang sedang berdiri menanti genggaman tangan kita. Genggaman yang membawa mereka masuk ke relung terdalam. Meski kita tahu itu tidak akan terjadi.
Kamu dan aku sama-sama tahu, tidak akan ada tempat untuk mereka di diri kita untuk sekedar bernaung apa lagi menetap.
Kita hanya sedang berpura-pura menjalani apa yang seharus nya terjadi. Yaaaa logika sedang mengalahkan rasa.
Sepagi ini hanya terngiang kata-kata mu.
"dia orang nya sedikit iseng" tukas mu sambil tertawa
Kening ku langsung mengernyit mendengarnya.
Tapi masih saja berusaha tenang "trus?"
Kamu pun semakin antusias menceritakan si "dia" ini pada ku.
"suka bercanda, ngomong asal ceplas ceplos, gampang akrab dengan semua teman ku" jelas mu panjang lebar.
Tiba-tiba udara di dalam toilet yg sedang aku tempati mendadak lenyap, hanya sesak yang terasa.
Ya...serasa ada yang membuncah mendengar semua itu.
Nafas mu pun berat terdengar "Tapi dia gak sama kayak kamu"
"Ya iya lah, dia siapa aku siapa!" tandas ku cepat.
Padahal mata sudah memanas tapi jujur aku juga ingin tahu dia itu seperti apa.
Banyak hal lagi yang kamu ceritakan tentang dia. Tapi satu yang membuat ku akhir nya tertawa.
"dia suka liatin facebook mu"
Di ujung sini aku terheran " apa yang dia liatin?"
"dia kan gak kenal wajah kamu, jadi penasaran kira-kira seperti apa wajah perempuan yang buat aku gila seperti sekarang"
Aku mengulum senyum mendengarnya, yah aku telah membuat mu gila dan di mabuk cinta.
"lalu apa komentar nya" tanya ku penasaran
Kamu agak berat menjawab nya "begitu liat foto kamu dia bilang, jadi perempuan yang kayak gini yang gak bisa kamu lupain?"
Aku tertawa sejadi-jadi nya dalam toilet, entah orang sebelah merasa terganggu atau tidak. Aku tahu pasti dia pasti membandingkan aku dengan diri nya secara fisik.
Ternyata ada juga yang mencemburui ku sampai seperti itu. Bersyukur bisa tertawa lepas pagi ini, padahal 3 menit sebelum nya hampir berhenti bernafas.
"kamu marah?"
"Buat apa? aku gak bisa di ukur pake fisik kamu juga tau pasti itu. Banyak hal yang dia gak tau apa yang sudah kita jalani dulu dan aku rasa dia pun gak perlu tau itu. Iya kan?" tutur ku meminta persetujuan mu.
Kamu menghela nafas sejenak "Dan aku juga gak pernah menjelaskan itu ke dia" jawab mu
Kita sedang terperangkap disini, di masa lalu yang enggan meninggal kan kita.
Masih kita pemeran utama nya, tapi ada tambahan 2 figuran yang sedang berdiri menanti genggaman tangan kita. Genggaman yang membawa mereka masuk ke relung terdalam. Meski kita tahu itu tidak akan terjadi.
Kamu dan aku sama-sama tahu, tidak akan ada tempat untuk mereka di diri kita untuk sekedar bernaung apa lagi menetap.
Kita hanya sedang berpura-pura menjalani apa yang seharus nya terjadi. Yaaaa logika sedang mengalahkan rasa.
Komentar
Posting Komentar