Ketika kami saling berhadapan

Ketika kami berhadapan, tak butuh kalimat untuk menjelaskan rindu.
Ketika kami berhadapan, tak butuh suara untuk berteriak tentang rasa.
Ketika kami berhadapan, tak perlu tangan saling menggenggam.
Ketika kami berhadapan, tak perlu peluk untuk saling menghangatkan.
Ketika kami berhadapan, hanya butuh mata saling bertaut. Untuk tahu jika hati masih saling menggenggam. Untuk merasakan rindu, bahagia dan sedih yang selalu datang bersamaan. Untuk menikmati setiap detik kebersamaan. Cukup mata yang mengalirkan ke semua. Maka duniapun tiba-tiba berwarna seperti pelangi sehabis hujan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

melupakanmu

Pergi Untuk Kembali, Selalu Saja Begitu...

tercerai berai sudah