Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Pemiliknya, Masih Dirimu

Seribu wanita yang pernah singgah Hanya datang dan pergi dan tak ada hati Kau pun datang ada yang berbeda Mengapa begini apa yang terjadi Tak pernah sebelumnya Tak pernah ku duga Ku akui ku main hati Ku tak bisa tuk memungkiri Ku main hati Bersamamu ku rasakan Yang tak pernah kurasakan sebelumnya Pencarianku berakhir Karna ku tlah temukan dirimu ........ terpaku, terpukau, terdiam, terhenyak, tersepona eh terpesona... cuma itu kata-kata yang bisa mewakili perasaan hati siang ini. karena hampir 4 tahun tak pernah lihat pertunjukan seperti ini. dia sedang bergulat dengan drum, menabuh sekuat mungkin sambil bernyanyi. pemandangan yang entah kapan terakhir kali melihatnya. kegiatan yang dulu jadi rutinitasnya dan sudah pasti aku yang berperan jadi pendamping apapun rutinitas itu. gayanya masih sama. suaranya masih seperti dulu. ekpresinya juga masih sama, menghayati setiap lagu yang dia nyanyikan. tak perlu memandang wajahnya, mendengar suaranya saja aku tahu past...

damn...you!!

Gambar
begitu mendengar suaramu ada ribuan kupu-kupu yang mengepakkan sayap di perutku. berterbangan liar menyusuri semua rongga. memenuhi dada dan membuatnya penuh sesak tak terkira. ada letupan bahagia tetapi ada juga hujaman keras yang bertubi-tubi. aku yang lupa bahwa aku sudah berhenti atau kamu yang masih seenaknya mengunjungiku tiba-tiba tanpa permisi?   begitu teramat sulit mendefinisikan apapun tentangmu, tentang tingkah lakumu, terlebih tentang perasaanmu. untukku. enyahlah cinta! tinggalkan aku sendiri, lagi. jauhkan surammu dari aku. aku tak ingin kembali muram. aku pantas bahagia, untuk diriku dan dirinya.   seperti katamu, kamu ingin melihatku menjalani hidup yang sudah kupilih! lalu, kenapa datang lagi? kenapa tak duduk diam saja? dan menikmati pertunjukan hidupku. itukan yang kamu inginkan..   pict from here

bisa enyah gak sih?

"kalo kamu punya waktu, aku mau ngomongin sesuatu."   mataku masih saja mengerjap berulang-ulang membaca pesan dari manusia satu ini. masih berusaha mencerna maksud pesannya.   setelah beberapa saat membalas pesannya, suara riuh muncul di dalam kepalaku.   hey...kamu! maunya apa sih? gak bosan datang pergi gak jelas gitu. gak malu datang dan pergi semaunya? pernah mikir perasaan orang gak sih? atau minimal mikirin perasaan sendiri, berusaha mengenali perasaan sendiri. coba sekali-sekali ngomong sama diri sendiri, mau kamu apa? mau datang dan tinggal selamanya atau datang dan pergi lagi. bisa gak sih jadi manusia gak gak plin plan. aku muak liat kamu! muak dengan segala tingkah lakumu yang kekanakan. muak liat kamu wara wiri gak jelas di hidupku!

Si Bocah dengan Kesibukan Mamanya..

Gambar
eh gak berasa si bocah udah satu setengah tahun aja nih #peyuuk bocah hehehe.. selama satu setengah tahun ini bener-bener nikmatin peran sebagai mama si bocah, mama yang super sibuk, super uring-uringan, super emosian, super cerewet, dan paling utama super tega ninggalin si bocah untuk urusan kantor, hiiiiksss sedih...   kayak kejadian awal september. si bocah mengalami sedikit kecelakaan karena terlalu aktif. ceritanya naik ke kursi sambil mandangin si kakak lagi bersihin teras luar, kali dia pangling liat ekpresi wajah kakaknya (ngaco nih mamanya) lagi nyapu, jadilah si bocah terpleset ke arah meja yang mengakibatkan hidung dan pipi kebentur ke pinggiran meja. kebetulan meja di rumah terbuat dari kayu semua, itu juga kita berdua sama papanya udah mikir panjang untuk beli kursi yang aman untuk keberadaan si bocah. eh taunya gak juga, mau kayu atau kaca kalo punya bocah yang super aktif ya tetep kecelakaan mengintai terus.   gara-gara kecelakaan itu hidung...

kehilangan pria tertulus

Satu bulan terakhir ini aku masih disibukkan dengan jadwal kuliah yang padatnya minta ampun. Masuk jam 08.00 pagi dan pulang jam 17.00 sore. Ini sih udah kayak balik ke zaman sekolah kemaren. Walaupun disela-sela jam tersebut masih ada beberapa jam kosong. Itupun gak bisa dipakai untuk pulang, secara jarak rumah ke kampus sekitar 45 menit. Jadilah cuma nongkrong sana sini di sekitar kampus. Aku udah mulai punya teman cuma rada-rada gak cocok. Sepertinya mereka-mereka ini agak sedikit high class . Bukan gak bisa ngikutin gaya mereka tapi kembali lagi ke tujuan utama, kuliah dalam artian benar-benar kuliah gak pake campur neko-neko. Harus buat orang tua bangga dan gak punya rasa sesal udah ngeluarin uang banyak untuk menyekolahkan aku sejauh ini. Ceileee bahasanyaa hahaha..   Tapi pagi ini, niat kuliah yang baik dan benar itu sedikit menguap. Mataku terkantuk-kantuk di angkutan umum yang menuju ke kampus. Belum lagi suasana hati yang benar-benar gak menentu setelah pembic...

percakapan yang mengganggu, lagi dan lagi...

setelah dua minggu menghilang, tidak juga membuat aku melupakan percakapan itu. kalau ada yang meminta itu diputar kembali, otakku sudah hapal luar kepala tentang isinya.   "itu dariku untukmu. hanya untukmu, jangan sekali-sekali ada orang lain yang menyentuh barang pemberianku ke kamu." "iyaaa. jangan langsung emosi gitu dong!" "harus!! si setan yang dulu kamu pelihara berhasil membuang bantal gulingku. yang ini jangan sampai disentuh sekalipun. kalau sampai dia sentuh, habis cerita kalian aku obrak-abrik." "hahahahaha. oke...oke..." "063xxxx itu nomer extension- nya di tempat kerja. satu foto aja ada di media sosialnya, aku telpon langsung dia terus cerita dari A sampai Z tentang kita." "Sampai segitunya? iya aku janji. dapat dari mana nomer itu" "oke, aku pegang janjimu. gak ada yang gak kutahu di dunia ini." "tentang aku di dunia ini maksudmu?" "iya." "hhmm baiklah....