mulai dingin
Teringat kalimat yang pernah aku baca bahwa pernikahan itu lama kelamaan bukan lagi tentang cinta melainkan hanya menjalankan kebiasaan yang sudah di jalani menahun.
Seiring berjalannya waktu aku pun merasakan hal yang sama.
Semua serba dingin serba hambar seperti nasi dan lauk yang ada di dalam tudung saji kemarin sore.
Setiap hari berada dalam atap yang sama tapi terhitung untuk bertegur sapa.
Aku di butuhkan hanya untuk hal-hal yang berjudul "tolong ambil ini dan ambil itu"
Posisi dalam keadaan bersebelahan pun belum tentu dia akan menanyakan apa yang sedang terjadi atau apa yang sedang di rasakan.
Tiap menit hanya sibuk dengan gadget masing-masing.
Lebih penting mengetahui kabar dunia luar ketimbang tau kabar teman seumur hidup nya ini.
Miris memang tapi ini lah pernikahan.
Entah kenapa orang berbondong-bondong mengimpikan ini.
Kalau aku di tanya, aku sudah ingin keluar dari sini.
Menghentikan kehidupan yang sama sekali tak punya warna.
Seiring berjalannya waktu aku pun merasakan hal yang sama.
Semua serba dingin serba hambar seperti nasi dan lauk yang ada di dalam tudung saji kemarin sore.
Setiap hari berada dalam atap yang sama tapi terhitung untuk bertegur sapa.
Aku di butuhkan hanya untuk hal-hal yang berjudul "tolong ambil ini dan ambil itu"
Posisi dalam keadaan bersebelahan pun belum tentu dia akan menanyakan apa yang sedang terjadi atau apa yang sedang di rasakan.
Tiap menit hanya sibuk dengan gadget masing-masing.
Lebih penting mengetahui kabar dunia luar ketimbang tau kabar teman seumur hidup nya ini.
Miris memang tapi ini lah pernikahan.
Entah kenapa orang berbondong-bondong mengimpikan ini.
Kalau aku di tanya, aku sudah ingin keluar dari sini.
Menghentikan kehidupan yang sama sekali tak punya warna.
Komentar
Posting Komentar