"apa kamu baik-baik saja?"
lalu mengalirlah semua cerita tentang ketidakbaikan kabarku selama ini. cerita baru berjalan 10 menit, aku sudah menangis sesenggukan. ya...hanya berkeluh kesah dengannya yang mampu membuat aku menjatuhkan air mata. padahal masalah sudah jauh-jauh hari menghantamku. aku tegar di hadapan siapapun, tapi tidak di hadapannya. aku selalu lemah di hadapan lelaki ini. lelaki yang namanya sudah kuhapus bertahun-tahun lalu. yang perasaannya sudah kubunuh dengan samurai tertajam. yang cintanya telah kuracun agar tak tumbuh lagi. lelaki yang telah kukhianati tapi masih menyimpan seluruh hatinya untukku. tetapi lelaki ini selalu tau kapan aku sedang tertimpa bencana. selalu tau jika aku sedang melakukan kebodohan-kebodohan di hidupku. selalu tau kapan aku membutuhkannya. dialah lelaki yang masih menjadi penguasa ruang itu 8 tahun terakhir ini.