Kelabu ini
Percakapan siang ini mengantarkan kenangan untuk di lahap bersama makan siang. Kenangan??? Bukan, percakapan tadi masih segar untuk di reka ulang dalam kepala ku yang tak seberapa ini. Terasa manis dan pahit secara bersamaan. Tertawa renyah saat melemparkan aib masing-masing. Padahal dalam hati siapa yang tau rasa nya seperti apa. Dan sesamudera sesal kembali hadir tepat menghujam jantung ini. Sesal yang selalu di sadari tapi tak berani di ungkapkan. Sesal yang selalu saja di sesali sembunyi-sembunyi. Tak pernah menyangka kau menyuruh ku pergi dari sudut itu jalan itu. Padahal kau yang terus menahan ku ada di sana. Bukan raga yang tertahan di sana memang, tapi JIWA Yang tak pernah bisa ku paksa beranjak dari sana.. Kau pikir aku tidak ingin pergi? Sangat ingin, karena aku tak ingin jadi benalu lagi untuk mu. Karena kau juga sudah mulai meragukan ku Meragukan semua milik ku untuk mu. Tapi aku tak pernah mampu untuk bergerak bebas, masih ada temali yang mengikat ku di ...